Penasihat kebijakan yang juga pendiri Independent Research Advisory Indonesia, Lin Che Wei menjadi tersangka baru kasus dugaan korupsi minyak goreng. Lin Che Wei diduga memfasilitasi ekspor Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya dengan memberikan izin persetujuan ekspor minyak goreng ke beberapa perusahaan. Ia diduga berkomplot dengan tersangka Indrasari Wisnu Wardhana yang juga Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag RI.
Lantas siapa Lin Che Wei, berikut profil Lin Che Wei yang jadi tersangka dugaan korupsi minyak goreng. Melalui situs resmi , Lin Che Wei juga menjadi penasihat Menteri Pertanahan dan Penataan Ruang. Lahir di Bandung, 1 Desember 1968, Lin Che Wei saat ini menjadi penasehat Kebijakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia.
Suami dari Syenny Setiawan ini lulus dari Universitas Trisakti dan MBA dari Universitas Nasional Singapura dengan gelar S1. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di National University of Singapore dan lulus dengan gelar Master of Business Administration. Masuk ke pasar modal pada tahun 1994, Lin Che Wei memiliki pengalaman selama lebih dari 27 tahun di bidang Riset dan Kebijakan Publik.
Pengalamannya di sektor publik dimulai pada tahun 2004, dengan diangkat sebagai Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Aburizal Bakrie dan Menteri Badan Usaha Milik Negara Soegiharto. Ia bahkan juga dikabarkan mendirikan Perusahaan Pengelola Dana Kelapa Sawit. Melansir , karirnya sebagai analis keuangan dimulai dari gabungnya Lin Che Wei di beberapa perusahaan asing antara lain WI Carr, Deutsche Bank Group dan Société Générale.
Lin Che Wei sempat kontroversial karena membongkar skandal Bank Lippo, hingga membuatnya berurusan dengan pengadilan. Kasus ini kemudian membuat Lin Che Wei mendapatkan penghargaan Tasrif Award dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI). Ia juga mendapatkan penghargaan Indonesian Best Analyst dari AsiaMoney Magazine dan The Most Popular Analyst Award untuk tahun 2002 dan tahun 2004.
Bahkan, Lin Che Wei pernah menjabat sebagai Presiden Direktur dari Danareksa, sebuah perusahaan Investment Banking terbesar milik Pemerintah Indonesia dari 2005 sampai pertengahan 2007. Tidak berhenti disitu, tahun 2007 sampai 2008, Lin Che Wei menjabat sebagai CEO dariPutera Sampoerna Foundation, sebuah yayasan pendidikan yang didirikan olehPutera Sampoerna. Pada tahun 2008, ia kemudian mendirikan PT Independent Research Advisory Indonesia.
Tahun 2012, Lin Che Wei juga mendirikan sebuah media online dan riset di bidang ekonomi bisnis. Ia mendirikan media online tersebutbersama Metta Dharmasaputra, Heri Susanto, dan Ade Wahyudi terlibat dalam pendirian Katadata. Kemudian 2013, Lin Che Wei menjadi CEO PT Pembangunan Kota Tua Jakarta yang bertugas merevitavilasi bangunan di Kota Tua Jakarta pada masakepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama.
Sebagai Policy Advisor Kementrian ATR/BPN (2016 2019) Lin Che Wei terlibat dalam formulasi kebijakan: 1. Program Sertifikasi Tanah Sistematis dan Lengkap (PTSL) dengan target sertifikasi 5 Juta Bidang pada tahun 2017, 7 Juta Bidang pada tahun 2018, dan 9 Juta Bidang pada tahun 2019 2. Pembentukan Bank Bank Tanah (Sedang dalam proses) 3. Diskusi pembentukan UU Pertanahan. Sementara itu, sebagai Policy Advisor Kemenko Perekenomian (2014 2019), Lin Che Wei ikut terlibat dalam formulasi kebijakan:
1. Pembentukan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP KS) dan pembentukan Industri Biodiesel berbasis Kelapa Sawit 2. Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (2017) 3. Roadmap Kopi (2018) 4. Roadmap Industri Baja (2015 2017) 5. Studi Revitalisasi Pendidikan Vokasi (2016 2019) 6. Rencana Replanting Perkebunan Karet 7. Studi Industri Penerbangan Nasional Meliputi (Bandara, Airlines, Airnav) 2019 8. Studi tentang Hutan dan Kawasan Hutan 9. Roadmap Tobacco dan Industri berbasis Tembakau (2018) 10. Roadmap Industri berbasis Rumput Laut 11. Studi dan Formulasi Kebijakan Pemerataan Ekonomi (2017 2019) 12. Roadmap untuk Industri Sapi dan Sapi Perah (Sedang Berjalan) 13. Studi E Commerce dan Digital 14. Beberapa Kebijakan menyangkut Sektor Pangan (Kebijakan Menyangkut Infrastruktur Irigasi, Beras, Jagung) 15. Bekerja sama dengan Dirjen EBTKE dalam melakukan studi Green Diesel (bersama dengan P3TEK) 16. Melakukan Stakeholder Mapping dalam bidang Energi dengan PT Pertamina (Persero) 17. Verifikasi Lahan Sawah (Pilot Project pemetaan Lahan bekerja sama dengan BRI, Bulog) 18. Verifikasi Luas Lahan Kelapa Sawit di Provinsi Riau (bekerja sama dengan Dirjen Perkebunan dan PTPN V